Senin, 12 Desember 2011

Shuffle Bagai Kan Virus Di Indonesia

ketua Harian Dewan Kesenian Lampung (DKL), Hari Jayaningrat mengatakan, kebudayaan dan seni yang berasal dari luar negeri, khususnya yang diperkenalkan oleh negara maju bukan menjadi hal luar biasa ketika menjadi magnet di Indonesia. Fenomena ini terus menerus berulang, dan terkesan menjadi tren di kalangan para pecintanya.

Khususnya kalangan muda, terkadang mengadopsi sejumlah kebiasaan dari bangsa luar ini tanpa filterisasi yang baik dan penggunaan yang bijak. Sehingga ada kesan, kebudayaan nasional yang menjadi jati diri dan identitas bangsa ditinggalkan oleh kalangan penerusnya.

Anggapan kuno dan tidak mengikuti perkembangan zaman, kadang menjadi alasan kawula muda tidak pede menggunakan ragam kekayaan budaya nasional. Namun demikian, sebagai budaya yang mengakar kuat, maka tentunya perkembangan barat yang menjadi tren tidak terlalu berpengaruh pada dunia seni dan budaya, khususnya di Bumi Ruwa Jurai.

Harry menambahkan, termasuk halnya Shuffle Dance, yang kini tampaknya sedang booming di tengah kalangan muda Bumi Ruwa Jurai. Ini tidak lepas dari peran media televisi dan internet yang mempromosikannya. Terlebih, sejumlah fasilitas ini sangat mudah mengaksesnya.

Namun demikian, tambahnya, pada dasarnya apapun jenis seni, kebiasaan, budaya yang diperkenalkan oleh dunia barat adalah sebatas tren saja. Dimana sifatnya terbatas ruang dan waktu, artinya meski sedang In, maka tidak akan bertahan lama ketika muncul fenomena yang baru.

Selain itu, juga menjadi hal yang umum, ketika masyarakat seolah sangat mencintai dan mengekor seni budaya dari luar bumi pertiwi. Sebab, memang sejatinya budaya tradisional akan selalu berdampingan dengan budaya modern.

Namun demikian, lanjutnya, sebagai bangsa yang besar sudah seharusnya kita menghargai dan mempromosikan kekayaan budaya yang kita miliki di hadapan dunia. Sehingga, ke depannya kekayaan asset bangsa ini mampu memiliki daya ju

Terlepas dari hal itu, tambahnya, Shuffle Dance juga merupakan bagian dari budaya yang diperkenankan untuk diikuti sebagai sebuah tren bidang tari modern. Meski begitu, menjadi catatan dan himbauan, jangan pernah meninggalkan atau bahkan melupakan ragam budaya, seni, adat - istiadat yang dikemas apik sebagi bagian warisan leluhur.(ferika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar